Rabu, 05 April 2023

8 JENIS SISTEM HIDROPONIK YANG WAJIB DIKETAHUI PEMULA

8 JENIS SISTEM HIDROPONIK YANG WAJIB DIKETAHUI PEMULA

8 jenis sistem hidroponik yang wajib pemula ketahui. Foto: urban garden/kebunpintar.id

Menanam tanaman dengan sistem hidroponik bukan hanya sekedar untuk mempercantik pekarangan, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas hidup melalui makanan yang lebih sehat dan segar. Bagaimana cara memulai hidroponik skala rumahan? Anda sekarang dapat mulai belajar tentang berbagai jenis sistem hidroponik.

Sebelum berkenalan dengan sistem hidroponik, yuk simak apa saja kelebihan berkebun hidroponik, welcome!

Budidaya tanaman hidroponik bersih dan steril. Media tanamdengan sistem hidroponik tidak menggunakan tanah (tanpa tanah) melainkan larutan nutrisi dan substrat. Substrat harus steril agar tanaman dapat tumbuh subur dan terhindardari hama/penyakit.

Pasokan air dan unsur hara ke tanaman efisien karena disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. - perawatan tanaman tidak memerlukan penyiraman, penyiangan dan penyiangan.

Dalam kondisi terkendali, tanaman jarang terserang hama dan penyakit.

Beberapa tanaman dapat ditanam di luar musimnya, seperti anggur, tomat, paprika, dll.

Budidaya tanaman dapat dilakukan di area terbatas atau terbatas. Produksi dan kualitas tanaman yang dihasilkantinggi dan lestari.

Dibawah ini 8 sistem hidroponik yang harus pemula ketahui :

Sistem hidroponik pada dasarnya adalah metode pemberian larutan nutrisi sebagai sumber air dan nutrisi bagi tanaman. Ada 3 jenis sistem hidroponik:

Sirkulasi, setengah lingkaran dan non-lingkaran. Sistem sirkulasi dimana larutan nutrisi mengalir dari reservoir ke akar tanaman dan kembali lagi ke reservoir. Sistem ini ditandai dengan adanyasirkulasi air. Biasanya kita menjumpai Nutrient Film Technique (NFT), sistem hidroponik apung “FHS” dan pasang surut atau pasang surut (tide and ebb).

Sistem semi sirkulasi adalah gabungan dari sistem peredaran darah dan bukan peredaran darah. Contoh dapat ditemukan di aquaponik.

Sistem non-sirkulasi dimana tidak ada aliran fluida. Hal ini ditandai dengan adanya substrat/media penyemaian. Misalnya pada pembuatan autopot dan hidroponik dengan substrat/nutrisi.Media persemaian dibahas untuk media hidroponik (penyemaian).

Ketiga sistem ini menciptakan berbagai jenis metode hidroponik. Selanjutnya kita akan membahas tentang metode hidroponik:

Sistem transpirasi (Wick)

Sitem Wick. Foto: kebunpintar.id

Metode transpirasi menggunakan prinsip kapiler, dimana sumbu atau bahan yang mudah menyerap air, seperti : Kain yang digunakan sebagai penghubung antara unsur hara dan akar pada pertengahan penyemaian. Akar tanaman tidak langsung menyentuh tanah, tetapi tumbuh di antaranya.

Metode ini mudah untuk pemula yang membutuhkan perhatian rutin. Ketika cadangan media habis, dapat diintegrasikan dengan media baru.

Keuntungan:

1) Tanaman selalu disuplai dengan air dan unsur hara selama unsur hara masih ada di dalam reservoir.

2) Alat dan bahan yang diperlukan cukup sederhana, murah dan dapat kita temukan setiap hari.

Kekurangan: Tanah peka terhadap pembentukan lumut dan pertumbuhan tanaman agak lambat.

Rakit apung (Float Hydroponic System)

Rakit apung / Float hydroponic system. Foto: kebunpintar.id

Pada metode FHS, tanaman ditancapkan ke dalam lubang styrofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam tangki, sehingga akar tanaman dapat terendam dalam larutan nutrisi. Pada FHS atau rakit apung, aerasi dapat dilakukan dengan hati-hati menempatkan mangkuk kecil di dalam tangki dengan lubang di dalamnya untuk memberikan ruang antara larutan nutrisi dan akar tanaman. Selain itu, Anda dapat menggunakan alat seperti aerator, pompa akuarium, atau kepala dengan nosel udara yang dimasukkan ke dalam tangki. Pastikan Sobat Pintar rutin mengecek akar tanaman yang terkena larutan nutrisi.

Manfaat : pertumbuhan akar dapat optimal untuk pertumbuhan tanaman yang optimal.

Kerugian: Tanaman besar dan berumur panjang tidak cocok untuk sistem FHS atau pelampung.

Pasang Surut

Pasang & surut / ebb & flow / Flood & drain. Foto : kebunpintar.id

Metode top-down, juga dikenal sebagai pasang surut. metode ini menggunakan pompa yang secara berkala memaksa larutan nutrisi masuk ke dalam tangki untuk membasahi akar dan mengalirkannya kembali ke dalam tangki pada interval yang ditentukan. Pompa dilengkapi dengan timer untuk menjadwalkan waktu hidup dan mati pompa. Saat pompa dihidupkan, larutan nutrisi mengalir keluar membasahi akar, ini disebut banjir atau banjir. Drainase terjadi saat limpasan atau pengeringan, yang terjadi saat media mencapai level tertentu. Ketika pompa yang disetel oleh pengatur waktu mati, air mengalir ke dalam tangki, proses ini dikenal sebagai pengurasan atau pengurasan. Metode ini adalah pilihan yang sangat baik untuk penanam hidroponik pemula dan berpengalaman. Tips hidroponik pemula sesuai dengan metode top-down yaitu pemilihan substrat.

Media dengan kapasitas menahan air yang tinggi, seperti lumut dan sabut kelapa, dapat membuat media terlalu basah. Oleh karena itu, ketersediaan aerasi atau oksigen untuk tanaman rendah. Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa ketika substrat dapat menahan air dengan baik, tanaman tidak mengering dan siklus penggenangan dan pengaliran menjadi lebih lama. Selain itu, media yang cepat kering seperti rockwool dan perlite umumnya lebih baik daripada media dengan kelembapan tinggi. Sedangkan media yang terlalu cepat

kering, seperti Hydroton, memerlukan siklus penggenangan dan pengurasan yang terlalu sering. Siklus pasang surut tidak lebih dari 15 menit dan pastikan siklusnya secepat mungkin. Media pada saat pasang cukup membasahi media dan pada saat surut media benar-benar kering (media tidak dibanjiri nutrisi).

Kelebihan: tanaman secara teratur disuplai dengan air, oksigen dan nutrisi. Pasokan oksigen untuk penetrasi akar yang lebih baik. Dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman dan menawarkan hasil yang tinggi.

Kekurangan: Bergantung pada listrik untuk menjalankan pompa dan jam saat air pasang dan surut.

Irigasi Tetes (Drip irrigation)

Irigasi tetes/ drip irrigation. Foto; kebunpintar.id

Agar menghemat kadar nutrisi dan air, larutan yang diberikan dalam bentuk tetesan pada hidroponik jenis ini. Cara ini cocok untuk tanaman tinggi yang membutuhkan fase pertumbuhan panjang. Misalnya paprika, tomat, timun, melon, semangka dan lain-lain.

Keuntungan : keuntungan dari metode ini adalah penghematan air.

Kerugiannya : Kerugiannya adalah jika pipa tersumbat, maka harus dibongkar.

DWC (Deep water culture)

Deep water culture / DWC . Foto : kebunpintar.id

Metode budidaya air dalam di mana tanaman ditempatkan dalam pot jaring dan akarnya ditempatkan dalam larutan nutrisi.

Keunggulan : Memiliki instalasi yang mudah dan perawatan yang relatif mudah.

Kekurangan: Suhu air sulit dipertahankan dengan DWC yang tidak melingkar, sehingga suhu air mungkin terlalu panas.

NFT (Nutrient Film Technique)

Nutrient film technique / NFT. Foto: kebunpintar.id

Dengan metode NFT, akar tanaman tumbuh dalam lapisan larutan nutrisi yang dangkal dan bersirkulasi. Ini memberi tanaman cukup air, nutrisi, dan oksigen. Metode NFT cocok untuk sayuran hijau seperti sawi, selada, bayam, bok choy, timun, tomat dan lain-lain. Metode ini banyak digunakan dan populer dalam hidroponik skala besar dan komersial. Namun bagi pemula hidroponik, petani kecil atau penghobi, cara ini jarang digunakan.Metode NFT membutuhkan perhatian dan perawatan khusus untuk mencapai hasil yang optimal.

Langkah-langkah ini meliputi pemeriksaan aliran media, suhu udara tabung, dan sterilisasi media. Error yang biasa terjadi pada sistem NFT untuk hidroponik pemula seperti : Akar tanaman menyumbat pipa dan mencegah aliran nutrisi yang normal, penyakit menyebar dengan sangat cepat jika Anda tidak memperhatikan gejala awal dan lingkungan yang kurang steril tempat jamur tumbuh

Aquaponik

Aquaponik. Foto: kebunpintar.id

Ada yang suka pelihara ikan? Bagaimana dengan budidaya ikan dan menanam tanaman? Ini dimungkinkan dengan aquaponik. Akuaponik adalah budidaya ikan dan tanaman secara terpadu dalam siklus semi tertutup. Metode ini mendukung pertanian berkelanjutan dan terpadu yang menggabungkan akuakultur dan hidroponik.

Kelebihan : Dapat menjaga kualitas air dan menghasilkan 2 produk dalam satu budidaya.

Kekurangan : Membutuhkan perhatian khusus diantaranya yaitu budidaya ikan dan tumbuhan.

Aeroponik

Aeroponik. Foto: kebunpintar.id
Pemberian larutan nutrisi dalam aeroponik dengan menyemprotkan larutan nutrisi yang disemprotkan ke akar tanaman yang menggantung bebas di udara.

Manfaat: Mengurangi waktu panen dan estetika melihat akar tanaman di luar ruangan.

Kekurangan : Biaya pemasangan cukup tinggi, sangat bergantung pada listrik, tingkat fluktuasi pH sangat tinggi, dan frekuensi gerimis harus sering, karena akar tanaman cepat kering.

Untuk anda  yang ingin belajar menanam tanaman hidroponik kalian bisa datang langsung ke alamat Bumi Mandiri di jalan kadudampit km.6 Kec. Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat . di sini anda bisa belajar berbagai macam jenis penanaman hidroponik yang di pandu oleh ahlinya dengan biaya yang terjangkau. Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut bisa hubungi No.telp. 0266 226211 atau melalui whatsApp 0812-9900-5676.






Sumber:




Baca Juga

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya