PUASA RAMADHAN BERAPA HARI LAGI? YUK HITUNG MUNDUR!
Hitung Mundur Bulan Ramadhan |
Puasa Ramadhan 2023 akan
dimulai sekitar minggu keempat Maret 2023. Berapa hari terhitung dari sekarang?
Penetapan sementara Ramadan di Indonesia menunggu hasil keputusan rapat Isbat yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag) RI. Sidang akan berlangsung pada tanggal 29 Sya'ban sesuai dengan Fatwa No 2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2004 tentang Penetapan
Awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah.
Sementara itu, PP
Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan 1444H melalui Informasi Tetap Ramadhan Muhammadiyah, Syawal, Zulhijah 1444H. Berdasarkan informasi, 1 Ramadhan 1444H jatuh pada Kamis 23 Maret 2023. edangkan 1 Syawal 1444 H /Lebaran 2023 jatuh pada Jumat 21 April 2023 dan 1 Zulhijah 2023 Senin 19 April 2023.
Ramadhan 2023 Tinggal berapa hari lagi?
Menurut ketetapan Muhammadiyah, puasa Ramadhan tahun 2023 adalah tinggal 21 hari lagi. Puasa berlangsung selama 29 hari. Kalender Ramadan ini sejalan dengan ekspektasi di kawasan Arab, diungkapkan pada awal November 2022 oleh Ibrahim Al Jarwan, CEO Emirates Astronomy Society, anggota Uni Astronomi dan Sains Arab (AUASS). Seperti dilansir Gulf News, Senin (6/2/2023), Al Jarwan mengatakan hilal Ramadan baru akan terlihat pada Selasa, 21 Maret 2023 pukul 21.23 waktu setempat.Puasa Ramadhan tahun 2023 dimulai pada tanggal 23 Maret 2023 dan berlangsung selama 29 hari dengan durasi kurang lebih 14 jam dan variasi kurang lebih 30 menit dari awal hingga akhir bulan.
Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2023 |
Puasa Ramadhan 2023 diperkirakan
dimulai serentak Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid, PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengatakan tidak menutup kemungkinan puasa Ramadhan 2023 bisa dimulai serentak di seluruh wilayah Indonesia. “Sesuai perhitungan di atas kertas, besok Insya Allah Ramadhan akan sama di seluruh Indonesia,” demikian pernyataan PP Muhammadiyah Pengumuman Konferensi Pers Penetapan Hasil Penyelesaian Ramadhan, Syawal, Zulhijah 1444 H, Senin (2/2/ 2023). Syamsul mengatakan perbedaan potensial terjadi pada awal bulan Syawal dan Zulhijah 1444H. Ia mengatakan, posisi hilal sesuai kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia,
Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang menjadi pimpinan Kemenag belum terpenuhi untuk dapat ditinjau.
“Oleh sebab tidak bisa dilihat maka syarat masuk bulan baru keesokan harinya tidak dapat terpenuhi,hal tersebut berdasar pada kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia,Malaysia, dan Singapur" ujar Syamsul “
Sementara itu menurut hasil ketentuan bentuk palung yang tidak berdasarkan pengamatan yaitu gaib dan tampak ,maka keesokan harinya dianggap sebagai bulan baru, yaitu untuk 1 Syawal (jatuh) 21/04/2023.” tambah syamsul.