Kegiatan Pembelajaran Penanaman tanaman Hidroponik Kepada Siswa Sekolah
Tanaman Hidroponik |
Hidroponik adalah metode bercocok tanam yang menggunakan
air tanpa lahan. Dalam penanaman konvensional dan organik, tanah selalu
digunakan sebagai media tanam. Hidroponik adalah metode penanaman yang nyaman
karena tidak hanya tanpa tanah, tetapi dapat digunakan dalam berbagai kondisi dan
lokasi. Hidroponik dapat dilakukan di halaman belakang, di balkon rumah, di luar ruangan, atau di luar ruangan di
gedung bertingkat.
Metode berkebun
hidroponik kini berkembang pesat di perkotaan. Hal ini tentunya karena
hidroponik bisa menjadi solusi bagi mereka yang tidak memiliki lahan yang luas
dan juga sangat mudah dilakukan. Metode
hidroponik diharapkan menjadi sistem pertanian masa depan, sehingga akan lebih
baik untuk memperkenalkan hidroponik
kepada siswa mulai sekarang.
Di bumi Mandiri Sukabumi, kegiatan Hidroponik sudah lama
dilakukan dan diperkenalkan kepada siswa sekolah. Untuk bisa melakukan kegiatan
hidroponik ini, Bumi Mandiri menyediakan paket petani dengan berbagai jenis
kegiatan hanya dengan Rp.50.000 saja. Kegiatan paket petani ini sudah termasuk
Pengenalan hidroponik sederhana, Greenhouse, kompos dan kascing.
Selain air sebagai media transportasi nutrisi/pupuk, media tanam khusus digunakan dalam
hidroponik. Media hidroponik sebagai
berikut.
wol mineral
vermikulit
spons
perlit
tanah liat
hidroton
tempurung kelapa
tempurung bakar
dan lainnya...
Sebagai cara bercocok tanam yang praktis, hidroponik dapat diajarkan kepada siswa di sekolah. Tanaman hidroponik dapat dikenalkan di sekolah mulai dari tingkat taman kanak-kanak. Siswa sekolah dasar dapat belajar cara bercocok tanam secara hidroponik dengan benar. Anak SD belum bisa fokus merawat tanaman, sehingga sebagian besar tanaman hidroponik di sekolah masih dirawat oleh gurunya. Bagi siswa SMP dan SMA dapat mengajarkan cara merawat tanaman hidroponik dengan benar.
Melalui pengenalan metode bertanam hidroponik diharapkan
dapat memberikan kontribusi pendidikan karakter bagi siswa. Siswa yang belajar
merawat tanaman akan lebih peduli dengan kelestarian lingkungan sekitarnya.
Siswa juga akan belajar berinteraksi
dan lebih menghargai usaha. Ketika
tanaman dapat dipanen, siswa dapat belajar bahwa untuk mencapai hasil yang baik
juga diperlukan usaha yang maksimal.