Tragedi Pesta Halloween di Itaewon, 151 Orang Tewas dan 355 Orang Lainnya Hilang
 |
Kronologi Tragedi Itaewon |
Tragedi Itaewon – Tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan menyebabkan 151 orang tewas dan 355 orang lainnya dilaporkan hilang.
Dikutip dari berbagai sumber pesta Halloween tersebut dihadiri sekitar 100.000 orang. Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Kota Seoul mengaku menerima 44 laporan langsung dan 311 panggilan laporan orang hilang.
Pihak berwenang Seoul masih menyelidikan penyebab pasti tragedi maut yang menewaskan 151 orang ini. Sampai saat ini insiden terjadi akibat banyaknya orang yang terinjak – injak, setidaknya ada 82 orang terluka.
Pada Sabtu (29/10/2022) warga bersuka ria membanjiri distrik klub malam di daerah Itaewon untuk merayakan Halloween pertama di Korea Selatan sejak Covid-19.
Menurut saksi mata sebelum kekacauan terjadi, para pengunjung pesta sudah sangat padat di jalan sempit sehingga sulit bergerak. Bahkan warga bergerombol untuk memasuki sebuah bar setelah dikabarkan ada artis di bar tersebut.
Pemerintah Seoul bekerjasama dengan lebih dari 60 pekerja untuk membantu dan mendukung keluarga yang berduka akibat tragedy Halloween ini. Mereka akan keluarga korban dengan pusat medis di sekitar kota untuk proses pemakaman.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan ornag – orang melakukan kompresi pada pengunjung pesta yang tergeletak di tanah saat menunggu bantuan medis datang.
Presiden Korea Selatan, yoon Suk Yeol langsung mengadakan pertemuan darurat pada Minggu (30/10/2022) dini hari waktu setempat. Presiden Yoon mengeluarkan pengumuman masa berkabung nasional sampai waktu yang belum ditentukan.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Yoon juga mengatakan pemerintah Korea Selatan akan membayar perawatan medis bagi mereka yang terluka dan pemakaman orang – orang yang meninggal.
Korban meninggal dunia kebanyakan terdiri dari remaja yang baru beranjak dewasa yang berkumpul untuk merayakan Halloween di Itaewon, sedangkan sebanyak 82 orang yang terluka masih dalam perawatan medis.
Sejumlah warga negara asing (WNA) dari Iran, China, Norwegia, hingga Uzbekistan masuk ke dalam daftar 19 orang WNA yang tewas akibat tragedi maut tersebut.
