Mitos Ibu Hamil Menurut Kepercayaan Zaman Dahulu yang Masih Dipercaya
Mitos Ibu Hamil – Ketika mengandung kamu pasti sudah sering mendengar berbagai mitos kehamilan, bahkan mitos tersebut banyak yang masih dipatuhi dan dipercaya hingga kini meski tanpa ada bukti penelitian yang tepat. Sebagai ibu hamil yang rentan terhadap berbagai mitos yang beredar, kamu harus bisa membedakan informasi mana yang memang benar fakta atau hanya mitos belaka.
Mitos Ibu Hamil yang Masih Sering Dipercaya
Morning sickness hanya terjadi pagi hari, nyatanya mual atau muntah selama kehamilan bisa terjadi kapan saja tanpa mengenal waktu.
Makanan pedas memicu kontraksi, banyak orang yang percaya bahwa makanan pedas dapat menyebabkan induksi atau kontraksi, padahal nyatanya rasa tidak nyaman di perut bukan karena kontraksi melainkan terkumpulnya gas di perut.
Ibu hamil makan untuk dua orang, kehamilan memang akan meningkatkan kebutuhan akan asupan kalori dalam tubuh, namun asupan yang dibutuhkan adalah buah dan sayur bukan menggandakan porsi makan.
Gerhana menyebabkan cacat, misalnya gerhana menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing padahal nyatanya bibir sumbing terjadi karena pengaruh genetic dan tidak ada kaitannya dengan peristiwa alam.
Fakta Mengenai Ibu Hamil |
Posisi perut menentukan jenis kelamin bayi, nah yang ini pasti sudah sering kamu dengar kan? Padahal hal itu tidak ada hubungannya dengan posisi perut setiap wanita hamil. Setiap ibu memiliki bentuk perut yang berbeda tergantung pada tipe tubuh dan ukuran pinggul.
Air kelapa bikin kulit bayi putih, air kelapa memang memiliki manfaat yang cukup beragam untuk kesehatan, namun minuman atau makanan yang dikonsumsi tidak ada hubungannya dengan warna kulit bayi.
Makan sushi menyebabkan keguguran, sushi aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dengan catatan sudah diolah dengan sempurna tidka dikonsumsi mentah.
Cat rambut dapat meracuni bayi, sebagian besar bahan kimia yang ada dalam pewarna rambut tidak beracun untuk ibu hamil sehingga kamu tidak perlu percaya lagi akan mitos ini.
Seks sebabkan komplikasi, seks tidak akan membahayakan bayi dalam kandungan selama tidak ada gangguan kesehatan sebelumnya.
Ibu hamil tidak boleh menggendong bayi, faktanya ibu hamil boleh saja menggendong bayi selama tidak mengalami komplikasi apapun.
Tidak boleh ke dokter gigi, nyatanya ibu hamil tetap boleh pergi ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin setiap bulan. Justru gigi yang dibiarkan sakit atau nyeri bisa berdampak fatal pada janin.