Gunung Semeru Erupsi, Benarkah Dampaknya Sampai ke Jepang?
Erupsi
Semeru – Gunung semeru yang terletak di Jawa Timur kembali memuntahkan awan
panas. Akibat hal ini Badan Meteorologi Jepang pun memberi peringatan ancaman
timbulnya tsunami di wilayah Jepang.
Dilansir
dari Kyodo News, badan cuaca Jepang memperingatkan bahwa tsunami bisa sampai di
Pulau Miyako dan Yaeyaman di prefektur selatan Okinawa sekitar pukul 14.30
waktu setempat.
Sebagai informasi,
erupsi Semeru terjadi sekitar pukul 02.46 WIB dini hari dengan tinggi kolom abu
1.500 meter diatas puncak gunung atau sekitar 5.176 meter diatas permukaan
laut. Terlihat kolom abu beerwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal
kea rah tenggara dan selatan.
Erupsi kali
ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 35 mm dan durasi 0 detik. PVMBG
Badan Geologi ESDM telah menaikkan status Gunung Semeru dari Siaga menjadi
awas. Kenaikan ini dari level 3 siaga ke level 4 terhitung sejak kemarin siang.
Kepala PVMBG
Badan Geologi, Hendra Gunawan mengimbau agar tidak ada aktivitas dalam radius 8
km dari puncak Gunung Semeru serta sektoral arah tenggara (Besuk Kobokan dan
Kali Lanang) sejauh 19 km dari puncak.
Informasi terbaru,
Jepang sudah mencabut peringatan kemungkinan tsunami yang dipicu oleh erupsi
Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu (04/12/2022) kemarin. Informasi ini
disampaikan oleh Badan Meteorologi Jepang yang sebelumnya memberi peringatan
kemungkinan adanya tsunami.
Tsunami akibat
erupsi Gunung Semeru sebelumnya diprediksi mencapai prefektur Okinawa paling
cepat sekitar pukul 14.30 waktu Jepang. Namun, kemudian Badan Meteorologi
Jepang menyatakan bahwa tidak ada dampak tsunami akibat erupsi Gunung Semeru.
Erupsi Semeru
kali ini bertepatan dengan satu tahun sejak terjadinya bencana erupsi Semeru pada
4 Desember 2021 tahun lalu. Awan Panas guguran (APG) meluncur dari puncak kawah
jonggring saloko yang berjarak sejauh tujuh kilometer (Km) kea rah tenggara dan
selatan.
Seismograf mencatat sudah terjadi delapan kali gempa letusan dengan amplitude 18-22 mm dengan durasi sekitar 65-120 detik.