Selasa, 20 September 2022

Apa Itu Rebo Wekasan? Simak Sejarah Lengkap Rebo Wekasan

Apa Itu Rebo Wekasan? Simak Sejarah Lengkap Rebo Wekasan

Apa Itu Rebo Wekasan? Simak Sejarah Lengkap Rebo Wekasan

Sejarah Rebo Wekasan

Sejarah Rebo Wekasan - Rebo wekasan dalam kalender Jawa diartikan sebagai hari Rabu terakhir di bulan Shofar. Banyak orang yang menyebut Rebo Wekasan sebagai hari yang sial, karena pada hari itu diturunkan sebanyak 320.000 macam musibah/ bala.

Dalam kitab “Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’I Kulli Jabbar ‘Anid” (biasa disebut “Mujarrobat ad-Dairobi) menyebutkan bahwa dalam setiap tahun pada Rabu terakhir bulan Shafar, Allah Swt menurunkan 320.000 macam musibah/ bala.

Untuk menghindari hal tersebut, masyarakat Jawa biasanya melakukan sebuah ritual atau tradisi seperti shalat untuk menolak bala, beramal baik, berdoa memohon untuk dijauhkan dari musibah, bersedekah, dan lain sebagainya.

Lalu mengapa Rebo Wekasan disebut bulan musibah?

Hal ini merujuk pada peristiwa dimana Nabi Muhammad Saw sakit – sakitan dan akhirnya wafat.

Karena hal itulah disebutkan bahwa Rebo Wekasan merupakan hari dimana diturunkannya musibah yang sangat banyak.

Tradisi Rebo Wekasan saat ini tak hanya menjadi tradisi untuk masyarakat Jawa saja, namun juga untuk masyarakat Sunda dan Madura.

Tradisi Rebo Wekasan di Indonesia

Terdapat beberapa tradisi yang biasanya dilaksanakan oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia seperti di Jawa, tradisi Rebo Wekasan biasanya dilakukan oleh masyarakat sekitar pantai.

Masyarakat Aceh menyebut Rebo Wekasan dengan sebutan Makmegang, kegiatan yang dilakukan yaitu berdoa di sekitar pantai yang dipimpin langsung oleh Teungku kemudian diikuti oleh para ulama, tokoh masyarakat, dan warga Aceh.

Di Wonokromo, tradisi Rebo Wekasan diisi dengan cara membuat lemper raksasa yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang menghadiri acara tersebut.

Di Tasikmalaya, tradisi yang dilakukan adalah melaksanakan shalat khusus di pagi hari pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar.

Di Banyuwangi, tradisi Rebo Wekasan diperingati dengan kegiatan petik laut di Pantai Waru Doyong, ada juga masyarakat yang memperingatinya dengan makan nasi yang dibuat khusus.

Rebo Wekasan di Kalimantan Selatan disebut dengan Arba Mustamir, peringatan Rebo Wekasan di daerah ini dilakukan dengan berbagai cara seperti shalat dan doa bersama.

Di beberapa daerah tradisi Rebo Wekasan diisi dengan cara berdiam diri di rumah dan tidak melakukan perjalanan jauh.


Sumber

Artikel ini telah ditulis ulang


Baca Juga

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya